Berbicara bulan Rajab tentulah yang paling
kita pikir dibenak kita ialah amalan-amalan apa yang ada didalam bulan Rajab?
Sebelum kita masuk mari kita itung –itungan hehehhehee bulan Rajab adalah bulan
bulan ke enam dalam perhitungan bulan Islam setelah bulan Jumadil Awal , akan
tetapi bulan Rajab biar gampang kita hitung mundur dari bulan Ramadhan .
Maksudnya apa ?
Maksudnya bulan Rajab ialah bulan ke 2 sebelum bulan Ramadhan. Dipondok
Kami dibiasakan kepada santri untuk berpuasa Rajab walau hanya satu hari akan tetapi
lebih bagus ya 3 hari Di Pondok kami tiap bulan Rajab dan Sya’ban sehabis
sholat Wajib serasa dianjurkan untuk berdoa agar kita bias diberikan oleh Allah
untuk berjumpa bulan yang sangat Mulia yaitu bulan Ramadhan. Nah seperti apa
doanya?
Ya
seperti dibawah Ini
Bismillah
was shalatu was salamu ‘alaa rasulillah
Terdapat
riwayat dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, belliau menceritakan:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ، قَالَ:
«اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي رَمَضَانَ»
Lalu apa sih hikmah Bulan Rajab?
Bulan Rajab, sungguh mengajarkan kepada kita
bahwa kita Allah pasti memiliki rencana, kelak kita akan mensyukuri sebuah
karunia setelah berbagai cobaan yang kita rasakan. ”Paket perjalanan”
Rasulullah di bulan Rajab merupakan sebuah pelajaran sangat berharga bagi kita
bahwa setiap kesusahan dan rintangan dalam menjalankan misi dakwah pasti
digantikan dengan anugerah yang menjadikan hidup kita lebih berkualitas.
Terlebih bahwa setiap anugerah juga sebenarnya
selalu mengandung ujian bagi kita untuk semakin mengintensifkan segala potensi
kita demi mengupayakan keridhoan Allah SWT. Sejarah seputar peristiwa Isra’
Mi’raj merupakan palajaran berharga, bagaimana kesusahan dan kesedihan
tergantikan dengan sebuah pesan (berupa sholat lima waktu) sebagai sarana untuk
mendekatkan diri kepada Allah.
Hemmmm Hukum atau amalan bulan Rajab Apa ya…
Terkait masalah puasa di bulan Rajab, Imam
Ibnu Rajab juga menegaskan,
لم يصح في فضل صوم رجب
بخصوصه شيء عن النبي صلى الله عليه و سلم و لا عن أصحابه و لكن روي عن أبي قلابة قال
: في الجنة قصر لصوام رجب قال البيهقي : أبو قلابة من كبار التابعين لا يقول مثله إلا
عن بلاغ و إنما ورد في صيام الأشهر الحرم كلها
“Tidak ada satu pun hadis sahih dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang keutamaan puasa bulan Rajab secara
khusus. Hanya terdapat riwayat dari Abu Qilabah, bahwa beliau mengatakan, ‘Di
surga terdapat istana untuk orang yang rajin berpuasa di bulan Rajab.’ Namun,
riwayat ini bukan hadis. Imam Al-Baihaqi mengomentari keterangan Abu Qilabah,
‘Abu Qilabah termasuk tabi’in senior. Beliau tidak menyampaikan riwayat itu,
melainkan hanya kabar tanpa sanad.’ Riwayat yang ada adalah riwayat yang
menyebutkan anjuran puasa di bulan haram seluruhnya” (Lathaiful Ma’arif, hlm.
213)
Keterangan Ibnu Rajab yang menganjurkan adanya
puasa di bulan haram, ditunjukkan dalam hadis dari Mujibah Al-Bahiliyah dari
bapaknya atau pamannya, Al-Bahily. Sahabat Al-Bahily ini mendatangi Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam, setelah bertemu dan menyatakan masuk islam,
beliau kemudian pulang kampungnya. Satu tahun kemudian, dia datang lagi menemui
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Ya Rasulullah, apakah anda masih mengenal
saya.” Tanya Kahmas,
“Siapa anda?” tanya Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam.
“Saya Al-Bahily, yang dulu pernah datang
menemui anda setahun yang lalu.” Jawab sahabat
“Apa yang terjadi dengan anda, padahal dulu
anda berbadan segar?” tanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Saya tidak pernah makan, kecuali malam hari,
sejak saya berpisah dengan anda.” Jawab sahabat.
Menyadari semangat sahabat ini untuk berpuasa,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menasehatkan,
لِمَ عَذَّبْتَ نَفْسَكَ،
صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ، وَيَوْمًا مِنْ كُلِّ شَهْرٍ
Mengapa engkau menyiksa dirimu. Puasalah di
bulan sabar (ramadhan), dan puasa sehari setiap bulan.
Namun Al-Bahily selalu meminta tambahan puasa
sunah,
“Puasalah sehari tiap bulan.” Orang ini
mengatakan, “Saya masih kuat. Tambahkanlah!” “Dua hari setiap bulan.” Orang ini
mengatakan, “Saya masih kuat. Tambahkanlah!” “Tiga hari setiap bulan.” Orang
ini tetap meminta untuk ditambahi. Sampai akhirnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam memberikan kalimat pungkasan,
صُمْ مِنَ الحُرُمِ وَاتْرُكْ، صُمْ مِنَ الحُرُمِ وَاتْرُكْ، صُمْ مِنَ الحُرُمِ وَاتْرُكْ
“Berpuasalah di bulan haram, lalu jangan puasa
(kecuali ramadhan)…, Berpuasalah di bulan haram, lalu jangan puasa…,
Berpuasalah di bulan haram, lalu jangan puasa.” (HR. Ahmad, Abu Daud,
Al-Baihaqi dan yang lainnya. Hadis ini dinilai sahih oleh sebagian ulama dan
dinilai dhaif oleh ulama lainnya).
Bulan haram artinya bulan yang mulia. Allah
memuliakan bulan ini dengan larangan berperang. Bulan haram, ada empat:
Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.
Eits….. bila anda membaca artikelku ini
mengenai hukum puasa Rajab dan mendapat
perbedaan jangan langsung panas ya apa lagi demo hoooo…… tapi yang terpenting
ialah mengomentari sekaligus menuliskan sedikit masukan dan dasar lain
yang mungkin ada yang tahu bahwa hukum Puasa
Rajab mungkin Sunah gitu…
Semoga bermanfaat ya dan jangan lupa Share
artikel ini. terimakasih
Thanks for reading & sharing Mukholis
0 comments:
Post a Comment