BAB 1
PENDAHULUAN
Kami
mengucapkan Alhamdulillah dan segala puji syukur ke hadirat Allah SWT atas
terselesaikannya makalah ini yang berjudulkan MACAM-MACAM KHAT ARAB DAN IDENTIFIKASI
MASING-MASAING JENIS KHAT ARAB, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan
berguna bagi pembacanya dan teman-teman sekalian, terutama untuk kami, karena
dengan pembuatan makalah ini, hal tersebut menambah ilmu dan manfaat bagi kami.
Akhirnya,
sesuai dengan pepatah “tiada gading yang tak retak”’ kami mengharapkan saran
dan kritikan karena kebenaran dan kesempurnaan hanya Allah-lah yang Punya dan
Mahakuasa. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang sudah
membantu dalam pembuatan makalah ini. Dan apabila ada kata-kata yang salah,
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya
BAB II
PEMBAHASAN
Khat
merupakan bentuk, alur dan model huruf dari sebuah tulisan arab yang dikarang
oleh para khathat dari jaman dahulu yang kebanyakan dari timur tengah,
bertujuan untuk mempermudah. memperindah dalam menulis dan membaca huruf arab, namun perlu diingat khat ini adalah sekedar seni dari model
huruf arab jadi bukan bagian dari agama. Oleh karena itu dalam menulis atau
melukis kaligrafi arab tidak wajib harus menggunakan khat yang dikarang atau di
buat oleh seniman seniman terdahulu. Yang terpenting dalam menulis dan melukis
kaligrafi arab ini adalah tidak merubah makna dari kaidah huruf dan bahasa
arab. Jadi anda juga boleh berkreasi dengan huruf-huruf arab tersebut asal
jangan sampai merubah makna dan artinya.
Ada bayak macam khat yang telah
dibukukan oleh para seniman kaligrafi, dibawah ini kami hanya memberikan
beberapa contoh dari khat-khat kaligrafi arab tersebut diantaranya :
1. Khat Khaofi
Khaofi termasuk tulisan paling dominan pada zaman dahulu. Ia dibuat setelah berdirinya 2 kota muslim yaitu Basrah dan Kufah pada dekade kedua era Islam sekitar abad ke-8 Masehi, ia memiliki bentuk huruf yang proporsional kaku dan persegi, khot yang tegak lurus dan berpetak petak, khot ini banyak variasinya. kadang terkesan seperti garis garis saja yang petak dan lurus, beragam sekali, khot ini banyak menggunakan ( dominan ) kreatifitas seni sang pembuat, dan tidak dilengkapi dengan harokat, dari kata Kufah maka tulisan ini dikenal dengan Kufi, contoh :
Khaofi termasuk tulisan paling dominan pada zaman dahulu. Ia dibuat setelah berdirinya 2 kota muslim yaitu Basrah dan Kufah pada dekade kedua era Islam sekitar abad ke-8 Masehi, ia memiliki bentuk huruf yang proporsional kaku dan persegi, khot yang tegak lurus dan berpetak petak, khot ini banyak variasinya. kadang terkesan seperti garis garis saja yang petak dan lurus, beragam sekali, khot ini banyak menggunakan ( dominan ) kreatifitas seni sang pembuat, dan tidak dilengkapi dengan harokat, dari kata Kufah maka tulisan ini dikenal dengan Kufi, contoh :
2. Khat Naskhi,
Nasakh, atau Naskah
Nasakh adalah salah satu jenis khat yang paling awal berkembang. Itu pertama kali diperkenalkan oleh seorang master kaligrafer bernama Imam Muqlah pada abad ke-10. Kemudian dikembangkan lagi oleh Ibnu Bawwab dan para kaligrafer lainnya ke dalam tulisan teks al Qur'an. Karena jenis ini relatif sangat mudah dibaca dan ditulis, maka tulisan ini paling banyak digunakan oleh para muslim dan orang Arab di belahan dunia, contoh :
Nasakh adalah salah satu jenis khat yang paling awal berkembang. Itu pertama kali diperkenalkan oleh seorang master kaligrafer bernama Imam Muqlah pada abad ke-10. Kemudian dikembangkan lagi oleh Ibnu Bawwab dan para kaligrafer lainnya ke dalam tulisan teks al Qur'an. Karena jenis ini relatif sangat mudah dibaca dan ditulis, maka tulisan ini paling banyak digunakan oleh para muslim dan orang Arab di belahan dunia, contoh :
3. Khat Riq'ah atau riq'iy
Tulisan ini disebut juga dengan ruq'ah, yang dikembangkan dari nasakh dan tsuluts, namun ia tetap mimiliki ciri khas yang berbeda. Riq'ah lebih simpel dan sederhana, memiliki bentuk huruf tebal dengan batang huruf pendek dan huruf alif tidak pernah ditulis dengan berkepala dan terkesan rata dan tidak dilengkapi dengan harokat. Riq'ah dulu adalah tulisan favorit para kaligrafer Ottoman dan banyak mengalami pengembangan oleh Syakh Hamdullah al Amasi. Kemudian riq'ah banyak direvisi oleh para kaligrafer lainnya dan menjadi tulisan yang popluler dan dipakai secara luas di dunia Arab.
Tulisan ini disebut juga dengan ruq'ah, yang dikembangkan dari nasakh dan tsuluts, namun ia tetap mimiliki ciri khas yang berbeda. Riq'ah lebih simpel dan sederhana, memiliki bentuk huruf tebal dengan batang huruf pendek dan huruf alif tidak pernah ditulis dengan berkepala dan terkesan rata dan tidak dilengkapi dengan harokat. Riq'ah dulu adalah tulisan favorit para kaligrafer Ottoman dan banyak mengalami pengembangan oleh Syakh Hamdullah al Amasi. Kemudian riq'ah banyak direvisi oleh para kaligrafer lainnya dan menjadi tulisan yang popluler dan dipakai secara luas di dunia Arab.
4. Khat Raihani
Kaligrafi arab dengan khat ini
banyak menambahkan lengkungan pada tiap hurufnya, khat jenis ini banyak digunakan oleh seniman islam
di Persia, contoh khat Riq'ah dan khat Raihani :
5. Khot Diiwaani Jali
Khat hampir serupa diwani tapi banyak perbedaan, pada alifnya terdapat bentuk seperti cacing yang membentuk seperti gancu melingkar di atas yang melekat. Dan pada penulisan kalimat atau ayat khotnya banyak di penuhi oleh titik titik kecil sebagai variasi, jadi tulisannya terkesan penuh, diwani Jaly adalah tulisan diwani yang bernuansa ornamen atau hiasan, ia pertama kali dikembangkan oleh Hafiz Uthman, contoh:
Khat hampir serupa diwani tapi banyak perbedaan, pada alifnya terdapat bentuk seperti cacing yang membentuk seperti gancu melingkar di atas yang melekat. Dan pada penulisan kalimat atau ayat khotnya banyak di penuhi oleh titik titik kecil sebagai variasi, jadi tulisannya terkesan penuh, diwani Jaly adalah tulisan diwani yang bernuansa ornamen atau hiasan, ia pertama kali dikembangkan oleh Hafiz Uthman, contoh:
6. Khat Tsuluts
Pertama
kali dibuat pada abad ke-7 pada zaman khalifah Ummayah akan tetapi baru
dikembangkan pada akhir abad ke-9. Kata Tsuluts berarti sepertiga, hal ini
mungkin disebabkan karena tulisan ini memiliki ukuran lebih sepertiga
dibandingkan dengan gaya tulisan lainnya, khat yang hampir sama bentuknya seperti
Nasakh tapi mempunyai pengembangan variasi yang sangat mencolok (sangat banyak)
bisa dilihat perbedaannya pada bentuk alif . Kalau nasakh hanya lurus biasa
tapi kalau Tsuluts mempunyai seperti topi (tanduk) di bagian atas nya dan
meruncing ke kanan bawah, walaupun tulisan ini jarang digunakan untuk tulisan
Al Qur'an, tsuluts tetap sangat populer dan memegang peran penting terutama
untuk tulisan hiasan/dekorasi, judul, dan kepala surat. Tulisan ini juga paling
populer untuk dekorasi masjid, mushalla, dan produk kaligrafi lainnya, contoh :
7. Khat Ta'liq atau Farisi
Ta'liq artinya menggantung, karena tulisan gaya ini terkesan menggantung, Khot yang biasanya tanpa harokat dan terkesan tulisan nya agak miring ke kanan serta melandai ke bawah, tulisan ini pertama kali dikembangkan oleh orang-orang Persia (Iran). Ta'liq disebut juga Farisi, termasuk gaya tulisan yang sederhana dan digunakan sejak awal abad ke-9. Abdul Hayy, seorang kaligrafer yang telah berperan besar di awal perkembangan tulisan ini. Dia termotivasi oleh Shah Ismail sebagai peletak dasar-dasar tulisan ta'liq. Gaya ini disukai oleh orang-orang Arab dan merupakan gaya tulisan kaligrafi asli bagi orang Persia, India, dan Turki.
Seorang kaligrafer Persia Mir Ali Sultan al-Tabrizi kemudian mengembangkan gaya ini lebih halus dan variatif menjadi Nasta'liq. Nasta'liq asal kata dari 'nasakh dan ta'liq'. Namun demikian para kaligrafer Turki, Persia tetap menggunakan tulisan ini pada momen-momen penting. Ta'liq dan nasta'liq biasa digunakan untuk penulisan literatur dan syair-syair tentang kepahlawanan, bukan untuk penulisan AlQur'an, contoh:
Ta'liq artinya menggantung, karena tulisan gaya ini terkesan menggantung, Khot yang biasanya tanpa harokat dan terkesan tulisan nya agak miring ke kanan serta melandai ke bawah, tulisan ini pertama kali dikembangkan oleh orang-orang Persia (Iran). Ta'liq disebut juga Farisi, termasuk gaya tulisan yang sederhana dan digunakan sejak awal abad ke-9. Abdul Hayy, seorang kaligrafer yang telah berperan besar di awal perkembangan tulisan ini. Dia termotivasi oleh Shah Ismail sebagai peletak dasar-dasar tulisan ta'liq. Gaya ini disukai oleh orang-orang Arab dan merupakan gaya tulisan kaligrafi asli bagi orang Persia, India, dan Turki.
Seorang kaligrafer Persia Mir Ali Sultan al-Tabrizi kemudian mengembangkan gaya ini lebih halus dan variatif menjadi Nasta'liq. Nasta'liq asal kata dari 'nasakh dan ta'liq'. Namun demikian para kaligrafer Turki, Persia tetap menggunakan tulisan ini pada momen-momen penting. Ta'liq dan nasta'liq biasa digunakan untuk penulisan literatur dan syair-syair tentang kepahlawanan, bukan untuk penulisan AlQur'an, contoh:
Contoh khat tsuluts dan khat farisi :
8. Khot Diiwaani
Khot yang berbentuk runcing runcing dan bulat, tulisannya pun condong miring ke kiri. perbedaan nya sangat nampak terutama pada alif nya yang bentuk nya seperti huruf D dan tidak dilengkapi dengan haroka, tulisan ini berkembang luas di akhir abad ke-15 yang dipelopori oleh seorang kaligrafer Ibrahim Munif dari Turki. Dan mencapai puncaknya pada abad ke-17 atas jasa seorang kaligrafer terkenal yaitu Shala Pasha. Seperti tulisan riq'ah, diwani pernah menjadi tulisan favorit pada zaman kekaisaran Ottoman, contoh:
Khot yang berbentuk runcing runcing dan bulat, tulisannya pun condong miring ke kiri. perbedaan nya sangat nampak terutama pada alif nya yang bentuk nya seperti huruf D dan tidak dilengkapi dengan haroka, tulisan ini berkembang luas di akhir abad ke-15 yang dipelopori oleh seorang kaligrafer Ibrahim Munif dari Turki. Dan mencapai puncaknya pada abad ke-17 atas jasa seorang kaligrafer terkenal yaitu Shala Pasha. Seperti tulisan riq'ah, diwani pernah menjadi tulisan favorit pada zaman kekaisaran Ottoman, contoh:
BAB III
PENUTUP
Apabila
anda ingin membuat atau menulis indah kaligrafi arab dengan mengambil cuplikan
dari Al-Qur’an dan Hadist, sebaiknya anda perlu memahami arti dari kalimat yang
akan anda tulis dalam kaligrafi arab tersebut sehingga tidak menghilangkan atau
menambah hurf yang akan merubah makna dari ayat tersebut. Dengan memahami arti
dan makna dari ayat-ayat yang kita tulis, selain akan menghasilkan karya yang
indah semoga kita dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai
peningkatan amal dan ibadah kita.
DAFTAR PUSTAKA
Mutholib Al-Farisi, Qiwanul khath jilid 2,Al-fasirri
Jepara: 2002
Thanks for reading & sharing Mukholis
0 comments:
Post a Comment