Mbak lANA KIRANA DAN ANI ROHMAWATI SAAT USAI TAMPIL PADA BUKA BERSAMA DI MI MIFTAHUL HUDA TEGALSAMBI
SAMPEL
NASKAH PIDATO ( PILDACIL )
Pilihan I : Berbakti kepada Kedua Orangtua
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ
اللّهِ وَ بَرَكَاتُهُ
حَمْدًا وَ شُكْرًا لِلّهِ ,
صَلاَةً وَ سَلاَمًا دَائِمَيْنِ عَلَى رَسُوْلِ اللّهِ , أَمَّا بَعْد.
Saudara-saudaraku
yang dirahmati Allah, sebagai seorang Muslim kita wajib berbakti kepada
ibu-bapak sebagaimana difirmankan Allah dalam Al-Qur’an surat An-Nisa’ ayat 36:
Yang artinya: Sembahlah
Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat
baiklah kepada dua orangtua
Saudara-saudaraku
yang dirahmati Allah,
Ayat tadi
memerintahkan kepada kita agar senantiasa menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa,
dan berbuat baik kepada kedua orangtua kita. Cobalah kita hitung jasa kedua
orangtua kita, tentu tidak akan mampu menghitungnya, karena jasa mereka sangat
besar tiada terkira.
Saat hamil, ibu
selalu dalam kepayahan karena mengandung kita, sementara bapak bekerja siang
dan malam untuk kelahiran kita. Begitu pula saat lahir, mereka pun mencurahkan
segala perhatian dan kasih sayang kepada kita. Bahkan sampai sekarang kasih
sayangnya tiada terkira. Subhanallah, betapa mulia jasa kedua orangtua
kita!
Suatu
hari, ada seorang sahabat bertanya kepada Nabi SAW, “Siapakah yang patut
memperoleh penghormatan terbaik dariku, wahai Nabi?”
“Ibumu,”
jawab Nabi singkat.
”Lalu
siapa lagi?” sahabat kembali bertanya.
“Ibumu,”
Nabi tetap memberi jawaban yang sama.
“Lalu
siapa?” sahabat itu terus bertanya.
“Ibumu,”
lagi-lagi Nabi memberi jawaban yang sama hingga tiga kali.
“Lalu
siapa, wahai Nabi?”
“Ayahmu.”
Karena
itulah, barangsiapa yang durhaka kepada kedua orangtua, niscaya Allah akan
menurunkan siksa dan neraka balasannya. Panasnya, duuuuh…. Minta ampun!
Pokoknya puanas banget, ratusan kali lipat panasnya dari api di bumi ini. Nah,
sebagai generasi shalih dan shalihah, marilah kita berbakti kepada kedua
orangtua dan senantiasa berdoa untuk mereka:
اَللّهُمَّ
اغْفِرْ لِيْ وَ لِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا
Ya
Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orangtuaku, dan sayangilah mereka sebagaimana
mereka telah menyayangiku di kala aku masih kecil.
Saudara-saudaraku
yang dirahmati Allah, demikian yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf atas segala
kekurangan dan kesalahan. Billahit-taufiq wal hidayah..
واَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ
رَحْمَةُ اللّهِ وَ بَرَكَاتُهُ
Pilihan II : Keutamaan Bulan Ramadhan
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ
اللّهِ وَ بَرَكَاتُهُ
حَمْدًا وَ شُكْرًا لِلّهِ ,
صَلاَةً وَ سَلاَمًا دَائِمَيْنِ عَلَى رَسُوْلِ اللّهِ , أَمَّا بَعْد.
Saudara-saudaraku
yang dirahmati Allah, hari ini kita sudah mendekati penghujung Sya’ban. Itu
artinya, bulan Ramadhan akan segera tiba. Tentu kita senang menyambutnya,
karena Ramadhan adalah bulan yang selalu dinanti-nantikan oleh umat Muslim
sedunia.
Berbicara tentang
Ramadhan, Allah SWT telah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 183:
Yang artinya, “Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.”
Ayat di atas
menegaskan kepada kita bahwa puasa Ramadhan wajib hukumnya. Barangsiapa tidak
mau berpuasa, maka Allah akan membalasnya dengan siksa dan neraka.
Saudara-saudaraku
yang dirahmati Allah, tahukah Anda bahwa Ramadhan memiliki keutamaan yang luar
biasa. Ramadhan adalah bulan dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka.
Puasa Ramadhan dapat menghapus dosa yang telah lalu. Dan masih banyak lagi
keutamaan-keutamaan lainnya. Karena itulah, pada bulan Ramadhan nanti, marilah
kita berpuasa dan memperbanyak amal ibadah kepada Allah Ta’ala.
Saudara-saudaraku
yang dikasihi Allah, kita harus tahu bahwa berpuasa itu bukan hanya menahan
lapar dan haus. Tetapi yang lebih penting adalah menahan diri dari godaan hawa
nafsu. Katanya puasa, e… setiap hari sukanya marah-marah! Katanya puasa, e…
malah nyolong ayam tetangga! Ini nih yang bahaya, sebab Nabi telah bersabda, “Betapa
banyak orang berpuasa, tetapi tidak ada yang diperolehnya kecuali hanya lapar
dan dahaga.”
Sayang sekali kalau
puasa kita sia-sia, tidak mendapatkan pahala tetapi hanya lapar dan haus yang
kita rasa. Untuk itu, marilah kita luruskan niat berpuasa semata-mata karena
Allah Ta’ala, dengan menjauhi segala larangan-Nya dan memperbanyak amal
ibadah kepada-Nya.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ
هَذِهِ السَّنَةِ لِلّهِ تَعَالَى
“Saya berniat berpuasa esok hari untuk
menunaikan puasa Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala.”
Demikian yang dapat
saya sampaikan. Meski singkat, semoga bermanfaat. Pak Haji beli durian, mohon
maaf bila ada kesalahan. Billahit-taufiq wal hidayah..
واَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ
رَحْمَةُ اللّهِ وَ بَرَكَاتُهُ
Thanks for reading & sharing Mukholis
Izin copas. Jazakalloh khoir..
ReplyDelete