LIDAH JEPARA GAGAL PECAHKAN REKOR MURI
NASI JAGUNG BOGANA KARTINI
Mungkin sulit ya untuk mengenalkan lidah orang
penjajahan sama orang merdeka, buktinya lidah Orang Jepara 2014 tidak bisa
merasakan masakan jaman Londo/penjajahan yaitu NASI JAGUNG BOGANA JEPARA
Jepara, Selasa (22/4/2014) Terbukti Resep
makanan berbahan dasar jagung ala RA Kartini, dikenalkan kepada masyarakat.
Pasalnya, makanan yang satu ini sudah tidak banyak dikenali warga Bumi Kartini. Bertepatan
di bulan April dimana bulan lahir Kartini, Himpunan Produksi Pangan dan
Oleh-oleh Daerah (Hipoda) Jepara menggelar aksi ribuan orang memakan jagung
bogana ala Kartini di pantai Kartini Jepara guna mengenalkan kembali resep
makanan Kartini.
Ketua Hipoda Jepara, Amriana mengatakan, dalam menggelar aksi memakan jagung bogana tersebut, pihaknya menyediakan sekitar 2000 porsi jagung bogana. Yang disajikan diatas cobek kecil dengan alas daun pisang.
”Ini baru pertama kali dilakukan di Jepara sebagai upaya melestarikan dan mempertahankan resep jagung bogana RA. Kartini,” ujar Amriana.
Lebih lanjut Amriana menambahkan, resep jagung bogana ini merupakan resep asli dari RA Kartini. Dulu pada masa Kartini, jagung bogana ini menjadi makanan ningrat. Rakyat jelata tak memakan makanan tersebut. Cara masaknya juga sederhana, yaitu jagung digiling, kemudian dimasak sebagaimana nasi mulai dari direbus sampai dikukus.
“Resep dan cara memasaknya sangat sederhana. Semua orang bisa membuatnya kok,” kata Amriana.
Sayang, gelaran yang semula digadang- gadang bakal memecahkan rekor di Museum Rekor Indonesia (Murfi) gagal. Jumlah peserta berdasarkan pantauan http://cholsProduction.blogspot.com tak menjejali area Pantai Kartini. Selain itu, sejumlah pengunjung Pantai Kartini yang berkesempatan mencicipi nasi jagung bogana mengaku lidahnya tak dapat menerima.
Subhan, salah satu pengunjung Pantai Kartini yang sempat mencicipi nasi jagung bogana mengaku aneh dengan rasanya. Jagung yang dibuat menjadi nasi menurut Budi masih kurang halus.
Ketua Hipoda Jepara, Amriana mengatakan, dalam menggelar aksi memakan jagung bogana tersebut, pihaknya menyediakan sekitar 2000 porsi jagung bogana. Yang disajikan diatas cobek kecil dengan alas daun pisang.
”Ini baru pertama kali dilakukan di Jepara sebagai upaya melestarikan dan mempertahankan resep jagung bogana RA. Kartini,” ujar Amriana.
Lebih lanjut Amriana menambahkan, resep jagung bogana ini merupakan resep asli dari RA Kartini. Dulu pada masa Kartini, jagung bogana ini menjadi makanan ningrat. Rakyat jelata tak memakan makanan tersebut. Cara masaknya juga sederhana, yaitu jagung digiling, kemudian dimasak sebagaimana nasi mulai dari direbus sampai dikukus.
“Resep dan cara memasaknya sangat sederhana. Semua orang bisa membuatnya kok,” kata Amriana.
Sayang, gelaran yang semula digadang- gadang bakal memecahkan rekor di Museum Rekor Indonesia (Murfi) gagal. Jumlah peserta berdasarkan pantauan http://cholsProduction.blogspot.com tak menjejali area Pantai Kartini. Selain itu, sejumlah pengunjung Pantai Kartini yang berkesempatan mencicipi nasi jagung bogana mengaku lidahnya tak dapat menerima.
Subhan, salah satu pengunjung Pantai Kartini yang sempat mencicipi nasi jagung bogana mengaku aneh dengan rasanya. Jagung yang dibuat menjadi nasi menurut Budi masih kurang halus.
"Saya hanya
mencicipi dua sendok. Rasanya menurut saya lebih sedap nasi jagung, ya, mungkin
persiapannya kurang jadi kesannya asal-asalan," tandas Subhan.
"Rasanya aneh kaya terlalu banyak menggunakan penyedap makanan, kaya nasi uduk tapi aneh. Jagungnya juga kalau menurut saya kurang halus," ujar Subhan.
Mungkin karena orang Jepara sudah tidak tahu masa penjajahan kalo orang dulu makannya nasi udug jagung ya jadi meeka raskan tidak enak heheheee
"Rasanya aneh kaya terlalu banyak menggunakan penyedap makanan, kaya nasi uduk tapi aneh. Jagungnya juga kalau menurut saya kurang halus," ujar Subhan.
Mungkin karena orang Jepara sudah tidak tahu masa penjajahan kalo orang dulu makannya nasi udug jagung ya jadi meeka raskan tidak enak heheheee
Walaupun Telor
Muri tidak pecah saya sebagai warga Jepara salut dan bangga atas usaha panitia
( UNISNU JEPARA ) yang berusaha kreatif . paling tidak sudah memperkenalkannya
kepada masyarakat yang katanya modern. Heheheh suwun
Berita lainnya
Thanks for reading & sharing Mukholis
0 comments:
Post a Comment